Desperate Job-seeker

Hahaha, judulnya melas banget ya. Pengen ngalahin serial tipi Desperate Housewives gitu ceritanya. Tapi memang seperti itulah yang ina dan beberapa teman senasib rasakan beberapa waktu ini. Nggak ada kerjaan di rumah, bingung mau ngapain. Sebenernya dulu pas kuliah juga nggak sibuk-sibuk amat sih. Tapi rasanya lebih tersiksa jadi job-seeker yang belum juga menemukan job idamannya. Ujung-ujungnya makan tidur ngenet, makan lagi tidur lagi ngenet lagi. Sampe-sampe sering banget disapa di dunia maya dengan kalimat “Ina ngenet melulu ya”, “Liat ina mulu deh kalo ngenet”, dll dsb.


Ujung-ujungnya, sebagai pelarian, para desperate job-seeker ini jadi hobi mendatangi job fair, career expo, dan event sejenisnya. Dan saking desperate-nya, bahkan ada yang melamar untuk any position, dengan background pendidikan any discipline. Hahaha, agak miris juga sih, tapi itulah kenyataannya. Sepertinya pekerjaan bukan cuma menjadi kebutuhan untuk mencari materi, tapi juga prestise. Nggak masalah kerja di mana, kerja jadi apa, yang penting kerja. Orang akan lebih menghormati orang lain yang punya pekerjaan daripada orang yang menganggur. Apapun alasannya.

Untuk teman-temanku para job-seeker, baik yang sudah desperate maupun yang belum, tenang saja. Kalau belum dapat pekerjaan sampai saat ini, atau belum satu kali pun menerima panggilan dari jutaan lamaran yang dikirim (agak dibikin lebay), berarti mungkin memang di antara pekerjaan itu belum ada yang terbaik buat kita. Atau mungkin Allah ingin melihat seberapa pantang-menyerahnya kita sebelum akhirnya Dia memberikan rezeki-Nya lewat pekerjaan yang terbaik menurut-Nya. Yang penting kita harus tetap berprasangka baik kepada Allah, karena Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya kan?

Tetap semangat ya, kawan-kawan. Walaupun sekarang tergabung dalam kelompok Simatupang (Siang Malam Tunggu Panggilan), jadilah anggota kelompok yang ceria dan selalu semangat.

***


Suatu hari di dunia maya.

Oknum: “Gimana, udah dapet job belum?”

Anggota Simatupang: “Udah.”

Oknum: “Apa?”

Anggota Simatupang: “Jo(m)b(lo).. Hahahaha…”

#Kalo ini selain desperate job-seeker juga desperate couple-seeker..

*Tulisan yang (sebenarnya) dibuat untuk menyemangati diri sendiri.

11 thoughts on “Desperate Job-seeker

  1. Mending jobseeker daripada Jobless lho Ina… berarti masih ada kerjaan kan ? Kalo jobless kan ndak punya kerjaan. Dan ina patut bersyukur karena masih punya kerjaan, ngenet salah satunyaa…hehe Piss !

  2. avicena1986 said: thanks buat duo jempol nya ^_____^v Tetap semangat dan pantang menyerah Dek. Keadaan ini tidaklah selamanya Insya Allah. Bukankah, Dibalik 1 kesulitan, sudah tersedia 2 kemudahan di sana.

    sama2, mba.. ^^sippo, insyaAllah sudah berikrar untuk menjadi anggota klub simatupang yang ceria dan semangat.. plus pantang menyerah.. hehe..

Leave a reply to farahzu Cancel reply